Perpindahan Kalor

Kumpulan Materi IPA SMP dan Tutorial
gambar perpindahan kalor
Perpindahan Kalor - Pada artikel kali ini saya akan bahas sedikit tentang perpindahan kalor yang erat kaitannya pada pembahasan yang lalu yaitu tentang kalor. Pembahasan artikel kali ini hanya mengulas bagaimana kalor berpindah dari satu zat ke zat yang lain atau satu tempat ke tempat yang lain. Baik sobat tanpa panjang lebar kita langsung pada pokok bahasan tentang perpindahan kalor.

1. Perpindahan kalor
Kalor dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Bagaimanakah cara kalor berpindah? Kalor berpindah dengan tiga cara, yaitu konduksi atau hantaran, konveksi atau aliran, dan radiasi atau pancaran.

a. Konduksi atau hantaran
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita jumpai atau kita pernah melakukan hal tersebut tanpa kita sadari. Sebagai contoh ketika kita memanaskan ujung besi dengan tungku api atau membakarnya dengan lilin, maka lama kelamaan panas yang berada di ujung besi akan mengalir sampai ke ujung yang lain yaitu ujung besi yang dipegang oleh tangan kita. Contoh lain coba sobat perhatikan alat-alat dapur untuk memasak yang sering ibu sobat pakai, alat untuk menggoreng masakan bagian pegangannya diberi pelindung tangan yang terbuat dari plastik ataupun kayu, hal tersebut bertujuan agar konduksi panas yang terjadi tidak mengenai tangan.

Konsep Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut.
Berdasarkan daya hantar kalor, benda dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Konduktor, konduktor adalah zat yang memiliki daya hantar kalor baik.
              Contoh: besi, baja, tembaga, aluminium.
2) Isolator, isolator adalah zat yang memiliki daya hantar kalor kurang baik.
              Contoh: kayu, plastik, kertas, air, dll.

b. Konveksi atau aliran
Konsep konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan parikel-partikel zat tersebut.
Konveksi terjadi karena perbedaan massa jenis zat. Sobat dapat memahami peristiwa konveksi, antara lain:
1) Pada zat cair karena perbedaan massa jenis zat, misal sistem pemanasan air. Contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari coba sobat perhatikan ketika sobat memasak air terjadi gelembung-gelembung air yang bergerak dari bawah ke atas.
2) Pada zat gas karena perbedaan tekanan udara, misal terjadinya angin darat dan angin laut, sistem ventilasi udara, untuk mendapatkan udara yang lebih dingin dalam ruangan dipasang AC atau kipas angin, cerobong asap pabrik.
c. Radiasi atau pancaran
Konsep Radiasi
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari dapat kita jumpai misalnya pada acara Pramuka biasanya diadakan kegiatan api unggun, apa yang sobat rasakan ketika sobat berada di sekitar api? Sobat dapat merasakan hangatnya apai unggun dari jarak berjauhan. Bagaimana panas api unggun dapat sampai ke badan sobat? Kalor yang sobat terima dari nyala api unggun disebabkan oleh energi pancaran. Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya radiasi kalor atau energi pancaran kalor yaitu termoskop.

2. Manfaat Kalor dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sobat jumpai peralatan rumah tangga yang prinsip kerjanya menggunakan konsep perpindahan kalor, misal: panci tekan (pressure cooker), setrika, alat penyulingan, dan alat pendingin.
Berikut beberapa contoh penerapan perpindahan kalor secara radiasi dalam kehidupan sehari-hari.

  • Pada siang hari yang panas, orang lebih suka memakai baju cerah daripada baju berwarna gelap. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penyerapan kalor.
  • Cat mobil atau motor dibuat mengkilap utnuk mengurangi penyerapan kalor.
  • Mengenakan jaket tebal dan berbulu saat udara dingin dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan kehilangan kalor.
  • Termos, dinding termos dilapisi perak. Hal ini bertujuan untuk mencegah hilangnya kalor secara radiasi. Ruang hampa antara dinding kaca pada termos bertujuan untuk mencegah perpindahan kalor secara konveksi.








0 Response to "Perpindahan Kalor"

Post a Comment

wdcfawqafwef